Supply Chain Management – Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang Supply Chain Management. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Contents
Pengertian Supply Chain Management
SCM (Supply Chain Management) yakni sebuah rangkaian dari beberapa aktivitas yang mencakup komponen koordinasi, penjadwalan dan pengendalian kepada pengadaan, persediaan, cara kerja produksi dan pengiriman produk.
Ataupun layanan jasa terhadap pelanggan yang meliputi administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan kabar mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.
Supply juga yaitu sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut peraturan tertentu dalam tempat persediaan (inventory) agar selalu dalam situasi siap gunakan dan ditatausahakan dalam buku perusahaan.
Dalam supply juga sangat diperlukan sebuah keterikatan pemasok dan konsumen atau umum juga disebut dengan supply chain. Kegiatan rantai pasokan ini meliputi semuanya mulai dari pengembangan sebuah produk, sumber, produksi, dan logistik, serta metode info yang diperlukan untuk bisa mengoordinasikan aktivitas ini.
Tujuan Supply Chain Management
Menurut Stevenson, sebuah tujuan dari manajemen rantai pasokan ialah menyelaraskan antara suatu permintaan serta penawaran dengan secara tepat sasaran dan efisien.
Sebagian persoalan utama yang terdapat di dalam rantai pasokan berhubungan seperti berikut ini :
- Penentuan tingkat outsourcing yang ideal.
- Manajemen pengadaan barang.
- Manajemen pemasok.
- Mengelola hubungan dengan pelanggan.
- Identifikasi keadaan sulit dan merespon situasi sulit tersebut.
- Manajemen risiko.
- Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan ini yakni untuk memenangkan persaingan pasar atau setidaknya bertahan.
Disebabkan karena itu, berdasarkan I Nyoman Pujawan, untuk bisa menjadi juara didalam persaingan pasar maka rantai pasokan itu harus dapat menyediakan produk yang seperti berikut ini :
- Murah
- Bermutu
- Ideal waktu
- Bervariasi
Pentingnya Supply Chain Management
Tidak ada keraguan bahwa manajemen rantai pasokan memiliki dampak besar pada perusahaan dan konsumen.
Dengan bantuan SCM, semua aktivitas layanan pelanggan akan meningkat dan dilakukan dengan sangat efisien karena manajemen tersebut mampu memastikan bahwa konsumen puas dengan menyediakan produk di tempat dan waktu yang tepat. Jika kepuasan pelanggan meningkat maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain itu, Supply Chain Management juga memberikan keuntungan besar bagi perusahaan karena memangkas biaya operasional. Karena penerapan SCM yang efektif dapat meminimalisir biaya belanja, produksi dan juga juga biaya total rantai pasokan.
Dengan merampingkan biaya imbasnya akan meningkatkan posisi keuangan perusahaan karena laba dan aliran kas meningkat. Lebih lanjut, dengan mengamalkan praktek supply chain management akan mengurangi pemakaian berulang dari asep tetap, seperti kendaraan dan gudang.
Susunan perencanaan Supply Chain Management (SCM)
Supply chain diawali dengan perencanaan permintaan, pelaksanaan pengumpulan data historis, seperti penjualan lalu dan penerapan analisis dan contoh statistik guna memprediksi agenda permintaan yang dapat disetujui oleh departemen penjualan dan operasional.
Perencanaan produksi (Production Planning): Pada tahapan besar berikutnya, yakni perencanaan produksi, maka perusahaan mempertimbangkan dimana dan bagaimana produk yang diharapkan akan diproduksi. (Perencanaan produksi juga digunakan pada indusrti lainnya, seperti minyak, gas, dan agrikultural).
1. Material requirements planning (MRP)
iperencanaan ini memastikan bahwa bagian dan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan produksi tersedia untuk digunakan. Di dalamnya terdapat proses mengidentifikasi stok bahan, membeli atau juga membuat bahan material produksi.
Lazimnya perusahaan akan membuka dokumen berisi catatan dari produksi sebelumnya sebagai rujukan untuk produksi selanjutnya.
2. Pembelian (Procurement),
ini merupakan proses yang dilewati perusahaan untuk menemukan supplier yang mempunyai barang diperlukan untuk produksi dan kesibukan si perusahaan, kemudian menjalin relasi baik dengan supplier supaya perusahaan bisa membeli barang atau bahan baku dengan harga ekonomis dari supplier. Di dalam procurement terdapat cara kerja komunikasi berupa mengajukan penawaran, dan spesifikasi barang didalamnya terdapat PO (Purchase Order), faktur (Invoice) dan seterusnya.
Unsur ini adalah komponen utama dari manajerial rantai pasokan perusahaan, karena terdapat info mendetail dan terang mengenai berapa banyak yang dibutuhkan dan dibeli juga dipasarkan pada semua titik data dalam rangkaian rantai pasokan.
Saking pentingnya Procurement, semua yang berperan dalam supply chain termasuk didalamnya adalah pabrikan, distributor, supplier, grosir dan pengecer mempunyai staf procurement khusus.
3. Strategi sumber energi
, ini adalah macam procurement tingkat lanjut dan lebih canggih lagi karena mempunyai tujuan untuk memaksimalkan pelaksanaan sumberdaya sebuah perusahaan caranya dengan memanfaatkan daya pembelanjaan perusahaan yang menyatu kemudian dijadikan sasaran perusahaan secara menyeluruh.
4. Supplier relationship management (SRM)
manajemen ini amat menekankan pada dilema sumber daya dengan menyimpan perhatian besar pada supplier utama perusahaan (dimana perusahaan benar-benar bertumpu padanya) dan memperkuat kekerabatan secara sistematis dengan supplier itu.
Jenis-Jenis Supply Chain Management
1. Upstream Supply Chain
Upstream supply chain manajemen itu mengurus relasi antara perusahaan dengan vendor atau juga pihak lain dalam hal transfer barang.
Seandainya barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan atau organisiasi tak lantas hingga ke tangan konsumen namun disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya.
Seumpama sebuah perusahaan yang memproduksi telepon seluler. Produk telepon pintar ini tidak serta-merta hingga ke tangan konsumen segera, tapi pihak manufacturer ini akan mengirimkan produknya ke suplier.
2. Downstream Supply Chain
Downstream supply chain mangement ini yakni manajemen yang mengurusi transfer barang dari perusahaan seketika ke konsumen. Sekiranya bila upstream supply chain itu semestinya via supplier dahulu, apabila juga downstream langsung bisa dibeli oleh konsumen. Figur dari management ini yakni mebel atau gallery art. Jikalau mereka membikin produk langsung layak keinginan konsumen.
3. Internal Supply Chain
Internal supply chain management ini juga terkait dengan berjenis-jenis kesibukan pemasukan barang. Didalam hal ini yang acap kali dilihat yaitu manajemen produksi, pabrikasi serta juga kontrol ketersediaan bahan baku.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Supply Chain Management. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga: